Maaf..
entah berapa kali sudah kata itu terucap
entah berapa lama kata itu berulang
Maaf..
kata itu tidak hanya sekali terucap
juga tak hanya sehari ..
bertahun sudah kata itu terus terucap..
tanpa pernah ada perubahan
Maaf…
mungkin ia pun lelah mendengarnya
mungkin ia pun muak mendengarnya
Cinta…
apa itu cinta ketika kuterus berpaling
apa itu cinta kalau ku tak mampu setia
ribuan kali janji tuk setia terucap
tapi tak sekalipun janji itu ditepati..
Langkahku tak pernah lepas dari jerat dunia
menyeretku masuk dalam pusaran kedagingan
rantai itu menarikku tuk terus kembali ke balik jeruji
belenggu itu menyakitkan setiap langkahku
terus mengikatku kemanapun ku berjalan
sesering apapun kuputuskan, ia tersambung kembali
sama seperti keinginan yang terus menggerogoti kehidupanku
membawaku terus menjauh ke dalam belantara dunia
Tiada lagi arah tujuan…
tiada lagi pujian yang dilantunkan…
deru kehidupan menjeratku menjauh dari kekasihku
membawaku berpaling darinya..
melangkah menyusuri gemerlap dunia
menjadi sama dengan dunia
Tapi di setiap sudut jalan aku melihatnya
sosok yang sama yang terus menatapku lembut
seringkali ia kulewati begitu saja
Tapi ia tetap ada disana .. di setiap jalan yang kulalui
tak lelah menatapku dan membisikkan kata yang sama.
Pulanglah…
di rumahku ada kasih karunia
di rumahku ada cinta yang tak pernah pupus
di rumahku ada air hidup yang tak’kan berhenti mengalir
Pulang…
entahlah aku pun tak tahu bagaimana caranya..
bagaimanakah kuhentikan petualangan ini dan kembali padanya?
malu.. takut… marah dan kecewa menghantuiku..
membawaku terus menjauh..
Tapi lagi dan lagi ia tak pernah berhenti memanggilku..
Tidak..
Ia bukan saja tidak berhenti memanggilku
Ia tak pernah lelah mengulurkan tangannya
Meski berulang kali kutepis…
Meski berulang kali tangan itu kubiarkan
Terpuruk di tengah kerlap kerlip dunia
lelah dan penat menghampiri…
mengusikku untuk kembali..
mengusikku untuk menyambut uluran tangannya..
menyambut cintanya kembali..
Aku tak mampu lagi melangkah..
ku hanya bisa berdiam dan tertunduk.
sujud di antara keramaian dunia.
Dan Ia masih ada disana..
tidak hanya menatapku
tidak hanya mengulurkan tangannya untukku
Ia meraihku
mengangkatku
dan memelukku..
membawaku masuk dalam kehangatan kasih karunianya
menuntunku berjalan menyusuri kehidupan
menghantarkanku masuk dalam pesta perkawinan anak domba
dan disana Dia menantikanku..
Sang Mempelai Agung yang setia menantikan kekasihnya pulang